Sampah
adalah sisa dari pemanfaatan suatu produk.Sampah dibagi ke dalam dua jenis
yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah anorganik dibagi lagi ke
dalam sampah kertas dan sampah plastik. Biasanya sampah anorganik ini
diusahakan untuk digunakan kembali atau didaur ulang.
Yang
menjadi masalah bukanlah kertas pembungkus gorengan atau plastik bekas es
yoghurt. Tapi yang paling memusingkan adalah sampah pempers atau popok siap
pakai.
Ada
mitos, jika sampah pempers dibakar, maka si pemakai pempers, pasti akan merasa
terbakar di bagian selangkangan. Entah
benar atau tidak silakan coba!
Pempers
terbuat dari bahan kertas yang berasal dari pohon. Terbayang berapa banyak
pohon yang ditebang untuk menghasilkan ribuan pempers dari berbagai ukuran.
Kalau misalnya tinja yang merupakan
limbah organik, maka langkah apa yang paling tepat untuk membersihkan sampah
pempers berikut tinjanya?
Banyak
orang awam yang karena perduli kebersihan, membersihkan rumahnya dari sampah,
memasukkannya ke dalam plastik lalu membuangnya ke sungai! Banyak yang tidak
perduli dan tak mau tahu akan kemanakah sampah-sampah itu hanyut. Jika seorang
berpikir bahwa hanya dirinya ini yang membuang sampah ke sungai, bagaimana jika
1000 orang berpikir yang sama? 1000 sampah x 30 hari x 365 hari. Berpa kubik
sampah yang kita hasilkan dan dibuang ke sungai? Pantas saja banyak banjir
melanda perkotaan. Tinggi banjir bahkan pernah mencapai 2 meter dan
menghanyutkan barang-barang, minimal merusakkan barang elektronik. Jika sudah
begitu, kerugian yang dialami lebih besar.
Sekarang
jika sampah organik kita pisahkan dalam bak sampah sendiri, kita bisa membuat
pupuk kompos sendiri. Pupuk kompos bisa menyuburkan tanaman. Karena bukan
terbuat dari bahan kimia, maka tanaman kita akan lebih subur dan yang pasti
aman dikonsumsi karena pupuknya pupuk organik.
Sekarang
jika kita telah memisahkan sampah dan memilah-milahnya tergantung jenisnya,
tapi ternyata sampah yang tercecer tetap saja ada? Maka pilihan yang terbaik
adalah membakarnya. Pembakaran menghasilkan gas CO2, monoksida danlain-lain.
Pembakaran sampah yang banyak bisa merusak ozon. Tapi jika kita rajin menanam
pohon dan tanaman lainnya di pekarangan kosong milik kita, maka oksigen yang
dihasilkan tanaman akan mengganti kerusakan yang disebabkan pembakaran sampah yang kita lakukan . Jangan lupa untuk
memilah botol plastik dan strorofoam bekas mengemas makanan di sebuah tempat
tersendiri. Karena di tangan orang kreatif, botol plastik dan strorofoam bekas
bisa di daur ulang menjadi benda yang menarik dan berdaya jual. Wallahu
alam.(suryani rinz)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar