Rabu, 20 Maret 2013

Makanan Tradisional

Rendang Padang Restu Mande Kini dalam Kemasan
 
 
 

BEKAM

http://rinzaypenuliscerpen.blogspot.com.BEKAM



Dari Ibnu Abbas r.a. Rasulullah bersabda : "Kesembuhan (obat) itu ada pada tiga hal: dengan minum madu, pisau hijamah (bekam), dan dengan besi panas. Dan aku melarang ummatku dengan besi panas." (Hadist Bukhari)


Add caption



Bekam atau hijamah adalah teknik pengobatan dengan jalan membuang darah kotor (racun yang berbahaya) dari dalam tubuh melalui permukaan kulit menurut faham umum, sebenarnya ia berfungsi untuk membuang darah yang telah rusak atau teroksidasi karena tingginya oksidan dalam tubuh.
Perkataan Al Hijamah berasal dari istilah bahasa arab : Hijama (حجامة) yang berarti pelepasan darah kotor. Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan cupping, dan dalam bahasa melayu dikenal dengan istilah Bekam. Di Indonesia dikenal pula dengan istilah kop atau cantuk.Dengan melakukan penghisapan/vakum maka terbentuklah tekanan negatif di dalam cawan/kop sehingga terjadi drainase cairan tubuh berlebih (darah kotor) dan toksin, menghilangkan perlengketan jaringan ikat dan akan mengalirkan darah “bersih” ke permukaan kulit dan jaringan otot yang mengalami kebekuan darah serta merangsang sistem syaraf perifer.


Add caption
 Apabila dilakukan pembekaman pada titik bekam, maka akan terjadi kerusakan sel luar pada kulit, jaringan bawah kulit, fascia dan ototnya. Akibat kerusakan ini akan dilepaskan beberapa mediator seperti serotonin, histamine, bradikinin, slow reacting substance (SRS), serta zat-zat lain yang belum diketahui. Zat-zat ini menyebabkan terjadinya dilatasi kapiler dan arteriol, serta flare reaction pada daerah yang dibekam.

Bekam adalah satu teknik pengobatan menggunakan sarana gelas, tabung, atau bambu yang prosesnya di awali dengan melakukan pengekopan (membuat tekanan negatif dalam gelas, tabung, atau bambu) sehingga menimbulkan bendungan lokal di permukaan kulit dengan tujuan agar sirkulasi energi Qi dan Xue meningkat, menimbulkan efek analgetik, anti bengkak, mengusir patogen angin dingin maupun angin lembap, mengeluarkan racun, serta oxidant dalam tubuh. 


Add caption



Add caption
Add caption
Add caption
Add caption









Pada teknik bekam basah, setelah terjadi bendungan lokal, terapis lanjutkan prosesnya dengan penyayatan permukaan kulit memakai pisau bedah atau penusukan jarum bekam agar darah kotor bisa dikeluarkan. Berbekam merupakan metode pengobatan klasik yang telah digunakan dalam mengobati berbagai kelainan penyakit seperti hemophilia, hipertensi, gout, reumatik arthritis, sciatica, back pain (sakit punggung), migraine, vertigo, anxietas (kecemasan) serta penyakit umum lainnya baik bersifat fisik maupun mental..


Bagi yang merasa takut dibekam basah, boleh merasakan dulu bekam kering. Bekam kering adalah proses pengekopan tanpa melakukan penyayatan jadi tidak ada darah yang keluar. Bekam kering berguna untuk yang merasa pegal di satu bagian saja. Sebelum saya menikah, saya pernah menjadi therapis bekam dan lintah. Tapi karena suami tidak mengijinkan saya untuk menjadi terapis lagi maka saya membagikan ilmu yang saya dapat pada anda semua lewat blog ini. Berbekam bagi saya sangat terasa khasiatnya. Karena badan terasa enteng dan oksidan yang ada di dalam tubuh pun bisa dibuang dari dalam tubuh sehingga kita insyaallah sehat selalu. Berbekam dianjurkan seminggu sekali. Karena proses pemasukan oksidan dari luar tubuh seperti makanan, minuman dan polusi menerpa kita setiap hari. Foto-foto yg terpampang disini terlihat menakutkan bukan?Namun tidak semenakutkan itu. Luka yang ditimbulkan karena penyayatan(oleh jarum ,atau pisau) itu kecil sekali. Hanya seukuran pori-pori kita. Tapi karena kulit yang disayat dihisap oleh kop, maka darah yang teroksidasi akhirnya keluar.(rz.sumber:wikipedia/iluvbekam/googlepicture)
Add caption
Add caption

Selasa, 12 Maret 2013

cerpen action fiksi



Add caption

“Guh, bagaimana nih? Kita cuman 2 kilometer dari pos terdekat. Kalau mau tidak telat, kita harus berani turun.”



Hujan deras membasahi tanah dengan sekejap. Petir menyambar-nyambar dengan ganasnya di langit yang berawan  kelabu. Setiap mahluk hutan Gunung Gede, Pangrango, berteduh di rerimbunan pohon, mencoba menghangatkan diri dari serbuan rasa dingin yang menerpa mereka. 2 orang pemuda, Kenzi dan Tegu, tengah berteduh di bawah pohon dengan mengatupkan tudung jaket diatas kepala mereka. Kenzi mendekapkan kedua tangannya didepan dadanya. Rasa khawatir tergambar jelas di wajah orientalnya.
“Kamu gila apa? Tidak dengar petir menggelegar seperti itu?”ujar Teguh jengkel.
Kenzi menatap G-Shock birunya.
“Tidak ada  waktu lagi Guh, atau kamu mau kita dicoret dari MAPALA?”seru Kenzi tak sabar.
“Sabar Kenzi, sabar. Kamu mau mati tersambar petir hah?!”
“Mati atau tidak itu urusan Tuhan, Sobat,”sahut Kenzi.
Satu halilintar menyambar 10 meter diatas langit tempat mereka berteduh. Bunyi pohon terbelah terdengar dari tempat mereka. Wajah Teguh memucat. Mereka saling berpandangan.
“Kalau kita diam, kita bisa seperti itu juga Guh,”ujar Kenzi kecut.
Hujan deras membuat penglihatan kabur. Jarak penglihatan hanya sekitar 2 meter. Kenzi mengyeletingkan reslueting jaket tebal birunya. Tekad bulat tergambar di wajahnya. Kakinya melangkah dari tempet mereka berteduh.
“Ayo Guh!!”seru Kenzi.
Tiba-tiba sekelebat cahaya berpijar di depan mata Kenzi. Suara ledakan terdengar dekat sekali di telinganya. Terdengar suara orang memanggilnya. Namun, cahaya yang membutakan itu merengut kesadarannya. Hanya tercium aroma terbakar yang entah apa. Lalu, seketika alam mendadak gelap gulita.*

Jemari Kenzi yang terbalut perban perlahan bergerak. Kenzi mencoba membuka matanya yang terasa berat. Sekujur tubuhnya terasa sakit dan ngilu. Seluruh tubuhnya juga terbalut kain kasa seperti mumi. Kenzi mengerang. Namun hanya geraman pelan keluar dari mulutnya. Ibunya menggeliat, mencari posisi tidur yang lebih nyaman sebelum kemudian terjaga. Dengan takjub, ditatapnya jemari Kenzi yang bergerak patah-patah. Secepat kilat Martha berlari ke tempat tidur Kenzi.“ Kenzi? Anakku, kamu siuman nak?”tanya Martha penuh harap.
Kenzi mendengar suara ibunya. Namun, dia tidak bisa melihatnya. Matanya gelap total. Tak ada secercah cahaya yang bisa memantulkan bayangan ibunya. Dirinya panik. Tangannya yang sakit digerak-gerakkanya dengan kalap. Berulangkali dia menepuk wajahnya, namun tetap saja gelap itu merajai matanya. Kenzi berteriak, namun hanya geraman tak jelas keluar dari mulutnya. Ia tidak bisa melihat! Dirinya buta! Airmatanya merebak dan merembes dari kain kasanya. Dunia seakan berakhir baginya. Dia buta. Buta!
 Martha melihat keadaan anaknya dengan perasaan hancur. Anak laki-laki yang selalu dibanggakannya kini hanya bisa menunduk tak berdaya di depannya. Anaknya yang selalu menjadi juara 1 sejak di SD dulu. Yang menjadi pelatih Tae Kwon Do di 2 Dojo yang mereka milki.. Anaknya yang calon dokter, yang 5 bulan lagi akan diwisuda. Kini yang bisa ia lakukan hanyalah memeluk bahu anaknya dan turut menangis. **
Martha memapah Kenzi ke dalam kamar tidurnya. Tiga bulan  berlalu sejak Kenzi tersambar petir di Gunung Gede, Pangrango.  Kini Kenzi duduk di atas ranjangnya sendiri yang empuk. Kain kasa yang membelit tubuhnya telah dibuka sebulan yang lalu. Luka bakarnya telah mengelupas. Kulitnya yang baru mulai tumbuh hingga Kenzi merasa kulitnya gatal dan sedikit kemerahan. Luka bakar di matanya juga telah sembuh. Dokter berkata petir telah membakar kornea matanya. Kemampuan melihatnya hanyalah 10 persen. Satu-satunya jalan agar Kenzi bisa melihat kembali adalah dengan jalan operasi. Itu juga jika ada donor mata yang sesuai. Pupus sudah hasil kerja kerasnya selama 6 tahun kuliah kedokteran. Semuanya hilang  dalam sekejap gara-gara dirinya tersambar petir. Kenzi menangis diam-diam diatas bantal. Menangisi nasibnya hingga dirinya terlelap.
Sesuatu membuat matanya perih. Kenzi lalu menggosok matanya perlahan. Akhirnya Kenzi bangkit dari tempat tidurnya. Dengan meraba sekitar dan mengandalkan ingatannya, Kenzi mencari jendela. Kamarnya terasa pengap. Dia butuh udara segar. Dirabanya kunci jendela, lalu dibukanya perlahan daun jendela itu. Bermacam aroma menyerbu hidungnya. Aroma dedaunan yang tajam. Pucuk mawar yang baru mekar menguarkan aroma lembut dan manis. Aroma jerami dan rerumputan kering dari sarang burung yang terjemur matahari menusuk-nusuk pula di hidungnya. Kenzi tertegun. Ada bayangan merah kecil tergambar di matanya yang buta. Bayangan merah kecil itu menyerupai bentuk anak-anak burung. Mereka bergerak, berkeciapan. Hati Kenzi tersentak. Dia bisa melihat bayangan anak burung itu. Kenzi termangu  sesaat.
“Kenzi? Waktunya makan siang Nak,” suara Ibunya membuyarkan lamunan Kenzi.
Kenzi berbalik. Dan dibalik matanya yang buta, dia bisa melihat bayangan Ibunya memancarkan siluet merah yang sama. Ibunya memegang sesuatu seperti baki. Dari baki itu tercium bau lezat yang mengundang selera. Soto ayam Madura kesukaanya! Dengan aroma bawang goreng dan taburan seledri segar. Ada juga harum sambal ijo yg diulek kasar dan diberi kucuran minyak panas. Kenzi hampir saja meneteskan air liurnya. Ibunya bergerak kearah meja. Namun, sandal rumahnya tersangkut pada karpet Persia empuk yang dihamparkan di kamar Kenzi.
“Aaahh…”jerit Martha.
Mangkuk panas berisi soto ayam itu terlempar ke udara dan mendarat berantakan di atas kasurnya. Kuah kuningnya, telur dan bihun, menyebar cepat diatas sprei putih.
“Kenzi ? Makan siangmu…,”desah Martha menyesal.
Martha hendak bangkit dari posisinya yang aneh. Badannya setengah terjatuh, namun tangan Kenzi yang kokoh memeluk perut Ibunya sehingga Ibunya tidak jadi terjerembab ke atas tumpahan sambal ijo yang pedas luar biasa yang jatuh di karpet. Posisi Kenzi setengah berlutut di samping Ibunya, memeluk perutnya.
“Aduh jadi berantakan deh kasur kamu Kenz, Maafin Ibu yang teledor ya? Ibu tidak hati-hati tadi.”ucap Martha seraya bangkit dan membereskan kekacauan itu.
Kenzi  berdiri dengan heran. Ketika tadi menahan Ibunya, Kenzi merasakan getaran listrik lembut yang berasal dari tubuh Ibunya. Getaran listrik itu membimbing tangannya untuk menahan Ibunya dari terjatuh. Ditatapnya siluet Ibunya yang memancarkan sinar kemerahan. Kenzi tertegun. Kini ia baru menyadari jika matanya bisa melihat benda yang memiliki panas. Matanya bisa melihat seperti infra merah. Menembus gelap kebutaan matanya.   ***
Add caption

Kenzi bisa mendengar lalu lalang kendaraan. Hidungnya yang bertambah peka sejak ia kehilangan matanya, mencium bau karbon dioksida yang berasal dari knalpot kendaraan. Sebuah warung tenda yang menjual bakso, menguarkan aroma kaldu sapi. Kenzi tiba-tiba merasa mual. Semua aroma itu menyerbu hidungnya. Berbaur dan membuatnya pening. Dengan tergesa, Kenzi menutup hidungnya dengan tisu. Dengan lega ia menarik nafas. Aneka aroma itu sedikit tertahan oleh tisu. Dengan lega dia bersandar pada mobilnya yang terparkir di luar salon Les Meribles, salon langganan Ibunya.
Tiba-tiba dari kejauhan telinganya yang juga bertambah tajam, mendengar bunyi decitan ban. Ditatapnya asal bunyi itu. Kenzi bisa melihat banyak orang yang memancarkan sinar kemerahan dari tubuhnya. Tapi ada dua orang yang tengah terduduk di sebuah mobil, melaju kencang ke arahnya. Sinar kemerahan yang dipancarkan kedua orang itu berpijar. Di belakang mereka berdua ada satu sosok yang terbaring di jok belakang. Sinar kemerahan yang dipancarkannya meredup. Terdengar bunyi klakson yang memekakkan telinga dari mobil kedua orang itu. Mobil kedua orang itu berusaha menghindari sebuah truk pengangkut tabung gas 3 kilo yang keluar dari area parkiran. Sopir Innova itu membanting stir ke kiri, tepat ke halaman salon Les Mirables. Mobil itu meluncur bebas melewati halaman parkir dan menabrak tembok salon. Beberapa saat kemudian banyak wanita pengunjung salon yang berteriak ketakutan, keluar dari pintu salon.
 Kabut asap keluar dari  kap mesin mobil. Sopir mobil itu dan kedua penumpangnya, pingsan tak sadarkan diri. Kenzi yang melihat kejadian itu lewat mata infra merahnya, bergegas menghampiri. Langkahnya tegap dan tidak ragu-ragu. Dirabanya pintu mobil yang naas itu. Pijar kemerahan dari tubuh sang sopir masih memnacar kuat. Dengan perlahan ditariknya tubuh lunglai itu dari jok . Ada beberapa orang yang membantunya kini. Penumpang yang satunya lagi juga telah dikeluarkan. Kenzi mengalihkan tatapannya kea rah penumpang yang tergolek di jok belakang. Gawat. Pijar kemerahan dari tubuhnya semakin meredup. Kenzi membuka pintu geser mobil dan mulai memeriksa urat nadi di leher sosok itu. Detak jantungnya lemah dan semakin lemah. Kenzi mencoba memusatkan konsentrasinya. Namun dia tidak tahu kondisi sosok dihadapannya itu. Yang pasti, sosok itu tengah dalam keadaan koma dan perlu pertolongan segera.
“Panggil ambulan! Ada yang sekarat disini!”teriak Kenzi. Sosok itu mulai berhenti bernafas. Dadanya berhenti memompa oksigen ke dadanya. Pijar kemerahan itu tambah memudar dari tubuhnya.Kenzi menggelengkan kepalanya.
“Tidak, tidak! Kamu tidak boleh mati disini! Kamu tidak boleh!”bisik Kenzi. Dipompanya dada tubuh sosok itu. Namun sosok itu tetap belum bernafas.
“Ayo, ayo!”ucap Kenzi.
” Tuhan berikan keselamatan pada orang ini.”doanya penuh kesungguhan.
Tiba-tiba tangannya seperti kesemutan. Kenzi merasakan aliran energy listrik mengalir dari tangannya. Rasanya sakit. Namun otak Kenzi bekerja cepat. Disentuhnya dada tubuh orang itu. Dan tubuh orang itu melonjak karena kejutan energy listrik dari kedua tangannya. Kenzi menyentuh tubuh itu sekali lagi. Lalu perlahan, tubuh orang itu memancarkan pijar kemerahan yang semakin memerah. Kenzi mengulurkan tangannya hendak meraba nadi, namun tangannya sontak ditarik kembali. Dia takut listrik dari tangannya itu kembali menyengat orang itu dan malah berakibat fatal. Kenzi menoleh pada orang-orang yang berkerumun di belakangnya.
“Pak tolong dilihat, dia sudah bernafas lagi atau tidak?”ucap Kenzi seraya memundurkan tubuhnya dari mobil.
Bapak itu memeriksa nadi dan hidung tubuh orang yang tadi diambang kematian tadi.”Sudah bernafas Dik.”seru Bapak itu.
Kenzi mengangguk.”Dia harus ke rumah sakit Pak. Harus dirawat segera. “
“Baik, Dik. Hey Bobbi, kamu bawa mobil kan?Ayo kita ke rumah sakit!”
Kenzi berjalan perlahan diantara kerumunan orang-orang yang melihat kejadian itu. Tangannya di sedekapkan ke dadanya. Beberapa meter dari lahan parkir yang penuh dengan orang, Kenzi berdiri sambil menatap tangannya. Walau matanya tidak bisa melihat, namun kini kedua tangannya bisa mengalirkan energy listrik yang menyelamatkan nyawa seseorang. Kenzi menangis. Bukan karena menangisi nasibnya kali ini, tapi karena bersyukur ia masih diberi kesempatan untuk hidup dan menolong orang lain.****(rinzay)
Add caption

Rabu, 06 Maret 2013

Mengenal Veronica Ratna Ningrum, Sang Konsultan Marketing

Up Close and Personal, Veronica Ratna Ningrum, Sang Konsultan Marketing

 Press Release VR/I-01/25-Feb/2013

          Siapakah  Mbak Veronica Ratna Ningrum ini? Beliau adalah seorang konsultan marketing. Konsultan Marketing adalah dunia bisnis yang digelutinya beberapa tahun ini.  Sebuah bisnis yang sangat pas dan berprospek cerah untuk seorang perempuan modern seperti dia. 

Veronica Ratna Ningrum
Add caption

  “Veronica orangnya gesit dan tidak pernah lelah. Dia pebisnis yang selalu mencari cara untuk mendapatkan solusi pada setiap persoalan. Karakter ini sangat baik untuk bisnis yang dia jalankan.” (Kemal, Investor)

   Pengalamannya bekerja di sejumlah sektor yang dekat dengan dunia finansial, bisnis dan servis, mengantar Veronica bertemu dengan pemilik bisnis Vey Catering. Pemilik Vey Catering memintanya menjadi konsultan untuk membantu mengembangkan bisnis mereka. Veronica memutuskan untuk menerimanya, dan dia sukses mengantar Vey Catering berjaya di dunia bisnis katering yang sarat persaingan. Setelah kesuksesannya tersebut, Veronica jatuh hati pada bidang konsultan marketing, dan memutuskan melanjutkan karir ke dunia tersebut. Dia merasa bahwa marketing adalah pekerjaan yang sangat menantang. Terutama karena pengalamannya di dunia perbankan, yang sangat menunjang dan terkait erat dengan bidang baru yang ditekuninya. Demikianlah, akhirnya Veronica melompati jalur; dari yang semula sebagai karyawan, menjadi pebisnis mandiri sebagai konsultan marketing. 

 

Add caption

 Veronica sebenarnya tidak asing dengan dunia bisnis. Sebelum menjadi konsultan marketing independen, dia pernah bekerja di beberapa perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, event organizer, televisi, rumah sakit, dan sejumlah perusahaan asing lainnya.

         Pengalamannya bekerja di sejumlah sektor yang dekat dengan dunia finansial, bisnis dan servis, mengantar Veronica bertemu dengan pemilik bisnis Vey Catering. Pemilik Vey Catering memintanya menjadi konsultan untuk membantu mengembangkan bisnis mereka. Veronica memutuskan untuk menerimanya, dan dia sukses mengantar Vey Catering berjaya di dunia bisnis katering yang sarat persaingan.
Setelah kesuksesannya tersebut, Veronica jatuh hati pada bidang konsultan marketing, dan memutuskan melanjutkan karir ke dunia tersebut. Dia merasa bahwa marketing adalah pekerjaan yang sangat menantang. Terutama karena pengalamannya di dunia perbankan, yang sangat menunjang dan terkait erat dengan bidang baru yang ditekuninya. Demikianlah, akhirnya Veronica melompati jalur; dari yang semula sebagai karyawan, menjadi pebisnis mandiri sebagai konsultan marketing.


          Sebagian besar kliennya di sektor jasa Konsultan Marketing yang sudah tiga tahun ditekuninya ini, memang tidak jauh dari dunia perbankan. Dia memiliki sejumlah klien loyal dari bank lokal serta bank luar, yang dibantunya untuk mengembangkan program acquisition, program redemption, loyalty rewards bagi customer, dan program lainnya. Semua program tersebut dirancangnya secara unik, beda, dan menjadikan setiap bank tersebut memiliki program yang khas.


 "Berikan yang unik dan berkesan bagi customer Anda. Setiap customer adalah raja, dan raja selayaknya mendapatkan layanan terbaik." (Veronica Ratna Ningrum)
 
            Kiat sukses Veronica dalam jasa Konsultan Marketing adalah dengan benar-benar menempatkan customer sebagai raja
          Dia senantiasa berusaha memberikan pengalaman serta kesan berbeda bagi setiap customer-nya. Dia menjadi sahabat, sekaligus pendengar yang baik bagi klien. Dia tidak pernah segan berbagi inspirasi dan ilmu bagi mereka yang ingin terjun di dunia bisnis. Targetnya adalah menyebarkan seluas mungkin setiap ilmu yang dia miliki di bidang marketing.
         Ibu satu anak yang masih tetap langsing ini ternyata juga memiliki hobi traveling. Bali, Amerika, dan Asia, adalah kawasan yang menjadi pilihannya untuk berlibur sekaligus melihat dunia bisnis dari kacamata yang berbeda. Dengan cara itu, rasa dahaganya terhadap ilmu bisnis menjadi terpuaskan. Selain traveling, Veronica juga hobi membaca. “Dari hobi itulah, saya bisa menyerap banyak ilmu dan mendapatkan ide untuk terus berkembang,” ujarnya dengan mata berbinar. Sejak kecil, Veronica sudah mencanangkan mimpi yang sangat tinggi, yakni menjadi pengusaha sukses dan ternama. Baginya, sukses bukanlah hal yang dicapai karena latar belakang ekonomi keluarga, namun lebih karena ketekunan, disiplin, tidak mudah menyerah, terus belajar, dan berdoa. Anak bungsu dari enam bersaudara ini dibesarkan dalam keluarga yang sangat disiplin dan menaruh perhatian tinggi terhadap pendidikan. Ditambah lagi dengan latar belakang pendidikan marketing di negara Paman Sam, membuat Veronica semakin mencintai jalur yang dipilihnya, dan memacu semangatnya untuk menjadi pebisnis sukses. “Seorang anak harus lebih sukses dari orangtuanya,” ujar Veronica di akhir perbincangan.

Add caption


    Personal Branding Agency, Indscript Creative