Senin, 11 Februari 2013

Vandi Awatara, Berbagi Harapan Untuk Indonesia “1 Bungkus 1 Harapan”


 

Vandi Awatara, Berbagi Harapan Untuk Indonesia “1 Bungkus 1 Harapan”

           
   Anda menunggu tua agar bisa santai menjalankan usaha bisnis anda? Think again! Tokoh muda yang akan kita bahas ini masih berusia 19 tahun, dan memulai bisnisnya dari bisnis sari kacang kedelai, siomay, nasi goreng, hingga kaos sablon. Dan seperti para pengusaha yang diuji dalam dunia nyata, kesuksesan tidak selalu hinggap di diri pemuda imut ini. Kini di usianya 26 yang juga masih muda, Vandi sudah menemukan panggilan hidup yakni, “Memadukan bisnis dan sosial” katanya saat diwawancarai oleh tim Indoscript Creative.

              Siapa yang menduga kalau remaja dengan tampilan simple dengan muka lucu seperti orang korea ini, seorang socialpreneur tulen? Vandi menjadi satu dari sedikit pemuda di Indonesia yang peduli dengan nasib masyarakat lapis bawah. Dia memadukan bisnisnya dengan donasi untuk masyarakat lapis bawah. Menarik bukan? Finalis Wirausaha Muda 2010 ini membangun bisnis di bidang kuliner dengan nama Awatara. Namun, keripik singkongnya awatara bukan keripik singkong biasa, tapi keripik singkong istimewa. Super pedasnya karena berasal dari cabe Bhut Jolokia. Cabe yang langsung diimport dari India ini merupakan cabe yang 10 kali lebih pedas dari cabe rawit dan masuk kategori cabe terpedas di dunia. Tidak salah jika memakannya bisa membuat 20 orang melompat-lompat dan berteriak pedas, dan air liur sampai menetas. Tentu untuk penyuka pedas akan ketagihan dengan sensasinya. Keripik singkong pedas ini terasa istimewa karena perpaduan 9 rempah-rempah dan sentuhan jiwa yang ada di dalam kemasannya. Keripik Awatara ini juga aman bagi anak-anak karena ada rasa yang tidak pedas dan tidak menggunakan msg.

 

      Di usianya yang menginjak 26 ini, Vandi  merasakan panggilan kedua dalam hidupnya, yaitu melakukan tugas sosial. Setiap kegagalan yang pernah dialaminya membuatnya lebih bisa merasakan duka dan kesusahan masayarakat kecil  yang membutuhkan. “Kegagalan menuntun saya untuk menemukan panggilan hidup saya untuk berbisnis dan sosial, andaikan besok saya meninggal saya akan meninggal dengan tersenyum karena sudah melakukan panggilan jiwa saya” kata pengusaha muda yang mengidolakan Muhamad Yunus dengan Grameen banknya.  Yah bukankah jika kita membantu orang lain, maka Tuhan pun akan menolong kita?
 Hal ini diterapkan dalam kehidupan sehari-harinya dengan memberikan donasi seperti :
  • penyembuhan luka dikubitus, 
  • pemberian kado bagi penyapu jalanan yang isinya paket baju, sandal, botol, air, serta masker.  
  • pemberian seragam bagi anak kurang mampu
  •  donasi kursi roda.
  • misi yang sedang berjalan :pembagian 10.000 eksemplar BOS yaitu Biografi Orang Sukses bagi anak-anak pinggiran. 
 AWATARA sendiri diambil dari bahasa Sansekerta yang artinya penyelamat bumi. Maka, tidak tidak heran jika produk keripik singkong pedas ini pun menjadi penyelamat bagi mereka yang terpinggirkan. Dari setiap bungkus keripik awatara yang terjual, ada sepercik harapan bagi orang miskin yang belum makan, orang sakit yang tidak mampu membeli obat, anak pintar yang tidak mampu sekolah,dan penjual keliling yang selalu kesulitan modal.

 Keripik singkong pedas ini memang harus jadi penyelamat bumi. Setiap bungkus yang Anda nikmati ada satu harapan bagi orang-orang lapis terbawah. Vandi berharap awatara bisa menjadi besar bahkan mendunia dan menggunakan 10% omset untuk membantu orang-orang lapis terbawah, “Kami memulainya  dari lingkungan sekitar  dan kami sangat percaya awatara bisa menjadi besar dan berkontribusi kepada Indonesia bahkan dunia,” ujarnya mantap.

  Keripik singkong awatara yang dijual secara online  di facebook fans page awatara id dan juga pada beberapa toko di Jakarta. Vandi biasanya bekerja sama dengan perorangan dan kelompok  seperti dengan sekolah, kampus,organisasi sosial,yang sedang menggalang dana,bahkan mereka memberi harga lebih murah dari harga pasaran “Karena tujuan awalnya adalah tetap sosial, tidak murni bisnis sehingga keuntungan pun selalu untuk tujuan sosial,” tambah Vandi.
Awatara akan terus mengemban misinya. 1 bungkus untuk 1 harapan akan menjadi penguat jiwa dimanapun awatara  berada. Keripik ini akan menjadi penerang bagi lingkungan sekitarnya. Selamat Vandi, teruslah berjuang!(rinz at http://www.indscriptcreative.com)







Tidak ada komentar:

Posting Komentar