Jumat, 07 Agustus 2015

MEMILIH UJIAN

  
                                                                    MEMILIH UJIAN
Kami sedang diuji.Ada seorang salesman yg menawarkan showcase dengan syarat harus membeli produk minumannya seharga 400ribuan.Jika kami membelinya,setelah satu tahun show case itu jadi hak milik kami.
Setelah mengecek surat tugas dan yg lainnya,bu Devi akhirnya deal transaksi.Kata si salesman,showcase beserta isinya akan dikirimkan pukul 1 siang.
Tunggu punya tunggu,showcase-nya tidak datang-datang.Bu Devi mulai menelephone si salesman dan kecewa ketika nomor yang dihubungi tidak aktif.Kita masih positif thinking,siapa tahu besok-besok showcasenya dikirim.
Harapan tinggal harapan.Orang yg lewat depan toko tidak ada yg bawa showcase.
Kita mah cuma bisa senyum dan sabar.Agak heran juga,kok masih ada yang cari uang dengan cara menipu orang.Dan kita tertawa,kok bisa kita-kita ini yang merasa pinter-pinter (astagfirullahaladzim)
tertipu?
Namanya juga ujian.Yang punya soal kan Allah.Hak Allah dong mau nguji kesabaran kita sampai dimana.Dan untung Allah menguji kami dengan ujian yang begini.Jika Allah menguji dengan terbakarnya toko,sakitnya kami,atau yg lainnya,bukan mustahil kami tidak bisa mengambil hikmah dari ujian dan bahkan malah kecewa,mengumpat dan saling menyalahkan.
Ujian Allah yg sudah kita alami itu baik.Selama hal itu malah menambah kesyukuran kita pada Allah.
Jikalau manusia harus memilih ujian,belum tentu hasilnya akan baik.
Jadi,mas bro dan mbak sister yang sedang diuji Allah dengan sakit hati,kehilangan harta,kehilangan kasih sayang dan yang lainnya,ayo jangan menyerah.Selama hidup di dunia ujian akan selalu menimpa kita.Baik ujian senang maupun ujian sakit.Apapun yang terjadi,jawabannya cuma satu:Allah .
Jadi,tertawa dan tersenyumlah.Niscaya akan mudah hidup ini dijalani.
wallahualbushowab.
‪#‎terapisenyum‬

Tidak ada komentar:

Posting Komentar