Kamis, 06 Agustus 2015

CINTA

                                                                                     CINTA
Cinta itu unik ya? Cinta jatuh tanpa mengenal ruang dan waktu. Cinta jatuh tanpa permisi dan mengetok pintu dulu. Kalau ada yang pernah merasa cinta pada pandangan pertama, pasti akan merasakan bagaimana dunia menghilang saat yang dicinta datang. Padahal kawan, tahukah kalian jika cinta itu mempunyai waktu untuk bersemi? Cinta tidak tiba-tiba tumbuh, bersemi dan mewangi. Ada waktu yang membuatnya berbuah hingga rasa suka atau kekaguman berubah menjadi cinta. Cinta pada pandangan pertama biasanya tercetus karena keindahan fisik. Bisa karena yang dicintai wajahnya tampan, manis, cuakep, ganteng atau macho. Namun cinta seperti ini tidak berumur lama. Semakin kenal dengan si pemilik wajah indah ini, maka kepribadian dan akhlak yang penting untuk dijadikan unsur dicintai akan semakin terlihat. Jika si pemilik wajah cantik dan macho ini mempunyai sifat menyebalkan, gampang marah, cemberut dan egois, maka lambat laun rasa cinta yang mulanya berkobar akan padam perlahan-lahan. Sama halnya dengan kasus seseorang yang berwajah biasa tapi mempunyai akhlak mulia. Kebiasaan wajahnya tertutupi karena kerendahhatiannya.Kebiasaan wajahnya tertutupi karena kecerdasannya. Kebiasaan wajahnya tertutupi karena kasih sayang tulusnya pada orangtua dan anak kecil. Kebiasaan wajahnya tertutupi karena kemandiriannya.
Bukankah kasus cinta unik di sekitar kita banyak terjadi? Apalagi jika cinta itu ter-energi-kan dengan niatan karena Allah. Wuiiih. Cinta yang timbul karena Allah akan menghasilkan energi yang maha dahsyat. Bukan hanya berakibat pada yang kita cinta, tapi berakibat pada orang-orang di sekelilingnya. Contohnya, kisah cinta bunda Khadijah dan Rasulullah Muhammad. Kisah cinta keduanya berakibat terbukanya jalan dakwah Islam pada masyarakat jahiliyah Quraisy.Cinta Rasulullah Muhammad pada bunda Khadijah abadi, bahkan setelah meninggalnya bunda Khadijah, yang mengakibatkan kecemburuan istri-istrinya yang masih hidup. Padahal perbedaan umur keduanya terpaut jauh,25 tahun dengan 45 tahun(jangan samakan dengan Ariel Noah dan Sophia Latjuba ya, beda kasus!!!). Yah cinta memang indah sekali dirasakan. Tapi jika cinta yang ada tidak dipupuk dan dirawat, bisa jadi cinta akan meranggas, kering bahkan mati. Seindah apapun awalnya, cinta yang dibiarkan begitu saja akan musnah perlahan-lahan. Apalagi cinta yang awalnya nafsu belaka.Hanya seumur jagung bisa kering kerontang dan menghilang. Cinta yang dimulai dengan kebaikan adalah cinta yang dimulai saat ijab qabul telah terucap. Cinta yang melahirkan komitmen. Cinta yang melahirkan tanggung jawab. Cinta yang melahirkan sakinah, mawadah dan warohmah. Cinta juga tidak membelenggu pasangannya. Cinta malah memberikan sayap pada pasangannaya itu. Jangan sampai seorang istri merasa dipenjara di rumah suaminya karena suaminya tidak memperbolehkan dia kemana-mana karena kecemburuan yang buta. Dan tidak semestinya seorang istri pergi keluar rumah seenak perutnya seakan-akan dia belum menikah saja. Cinta akan menghasilkan sesuatu yang indah. Pengertian dan kebersamaan. Dalam perjlanan suatu cinta pasti akan banyak rintangannya. Seperti kita menanam padi, pasti akan tumbuh padi dan rumput. Tapi jika kita hanya menanam rumput saja, mana mungkin akan berubah jadi padi? Begitu pula cinta. Siapa yang menanam cinta akan menuai juga cinta. Cinta yang sebenar-benarnya akan tahan uji karena kasih sayang yang tercipta karena cinta. Mungkin akan tiba masa dimana cinta berubah menjadi membosankan. Tapi karena cinta jualah bosan itu kembali jadi cinta. Tapi hati-hati kawan, jangan besarkan cintamu pada mahluk lebih besar daripada cintamu pada Allah. Allah Maha Pencemburu. Seperti Buya Hamka yang ditinggalkan istrinya karena meninggal. Saat beliau rindu istrinya, beliau akan bersenandung. Tapi jika kerinduannya tambah memuncak maka Buya Hamka segera melaksanakan sholat taubat dua rakaat. Ketika ditanya mengapa sering melakukan hal itu, Buya Hamka menjawab:”Aku takut jika kecintaanku pada istriku mengalahkan kecintaanku pada Tuhanku.”
Rasulullah mencintai istri-isrinya yang sembilan. Tapi cintanya tidak sempurna. Kecintaanya pada Allah lebih diatas segalanya. Beliau rela sholat tahajud sampai kakinya bengkak. Beliau rela dicaci, dihina dan diboikot karena meninggikan nama Allah dan Islam. Walau begitu Rasulullah berkata;” Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik pada istri. Dan akulah yang paling baik kepada istri-istriku diantara kalian.”
Yup, cinta memang harus ditanamkan, ditumbuhkan, dan dirawat. Cinta tidak bisa diukur derajatnya tapi bisa dirasakan. Seperti cinta Allah pada hambaNya.Dikirimnya Al-Quran sebagai pedoman hidup agar manusia tidak tersesat. Cinta itu disemai dan dituai. Sama seperti persahabatan, ada waktu untuk menumbuhkan kedekatan dan kebersamaan.Yah Cinta itu disemai dan dituai. Jadi jika ada seseorang yang masih merasa jatuh cinta pada pandangan pertama, sepertinya itu bukanlah cinta, tapi dipelet!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar