Skenario dari bab1 novel saya KU KEJAR KAU SAMPAI MIMISAN
2. EX. Hujan gerimis menderas di luar.
IN. Rintik gerimis terlihat di jendela rumah
Putri.
Putri melihat hujan dengan senyum(VO) :
“ Entah mengapa aku
selalu suka dengan hujan. Rasa dinginnya membuat hatiku selalu merasa nyaman.
Apakah aku keturunan Ratu Hujan? Entahlah, yang jelas walau cuaca di luar
begitu dingin menggigit dengan petir dan halilintar menyambar dan menyilaukan
mata, aku betah memandanginya melalui jendela dengan secangkir kopi luwak yang
harum dan dua iris roti bakar berlapis selai coklat yang tebal. “
CU.
Putri meminum kopinya dengan rasa nikmat.
Suara handphone berbunyi. Putri mengangkatnya setelah
meletakkan cangir kopinya.
Mami Putri;
“ Sayangku, mami kecelakaan! Kaki dan tangan kanan Mami
patah. Kamu kesini ya Sayang? Mami tidak ada yang merawat! Kakakmu malah sibuk
dagang mobil bekas. Padahal kurang duit apa coba ? Ada Papimu, ada Mami. Aduh,
kulit Mami yang digips gatel banget! “
Putri menjauhkan
handphone-nya dari telinga. Lalu didekatkannya lagi ke telinga.
“ Mami, pelan-pelan dong Mam! Kaya kebakaran jenggot aja.
Jadi Mami kecelakaan, terus kaki sama tangan kanan Mami patah. Ehmm, parah
banget engga?”
Mami Putri:
“Kaki kiri mama patah. Tangan kanan Mami patah. Coba pikir
deh, parah engga menurut kamu? Kamu ke Jakarta ya. Mami butuh seseorang !!”
Putri (mengeluh):
“ Yey, disini cuman ada Nenek doang Mam, disana malah ada
banyak orang! Kak Pipit kemana sih? Dasar enterpreunerrista!”
Mami Putri(nyerocos):
“ Itulah Put, kakakmu itu lagi keranjingan jadi
enterpreuneur. Jadi wirausahawati. Padahal duit kuliah sudah tersedia, tinggal
gesek aja, ini malah main resiko jadi pengusaha. Semuanya gara-gara dia dulu
ikutan seminar Leaderdan enterpreunership. Semua usaha dia cobain. Tabungannya
sendiri malah dia jadiin modal buat orang lain. Aduh ga tahulah Mami dia mau
jadi apa? Cita-citanya yang jadi Insinyur itu engga tahu hilang kemana. “
Putri (tersenyum dan menjawab dengan kalem):
“ Ya sudahlah Mam. Besok Putri ke Jakarta. Tapi, rumah Mami
di Jakarta ada AC dan berlantai keramik kan? Mami tahu kan penyakit Putri
sampai Putri harus mengungsi ke Lembang?”
Mami( merasa bersalah):
“ Iya Mami tau penyakit kamu. Tapi di Jakarta ini, Mami
kesepiaan. Papimu sering pergi, Kakakmu juga, Cuma ada Bik Enah. Tapi, Bik Enah
sudah sibuk dengan kerjaannya mengurus rumah. Kamu kesini ya sayang.Bilang cuti
panjang ke Kepala Sekolah kamu. Mami kena musibah, Mami kecelakaan, atau
apalah. Yang jelas begitu kamu dikasih izin, Mami kirim Mas Parto untuk
menjemput kamu. Pakai mobil ber-AC paling dingin!”
Putri(menghela nafas):
“ Oke deh Mam. Semuanya terserah Mami. Sekarang juga Putri
telephone Pak Dinar,Kepala Sekolah SMU, buat minta izin. Mami tahan gatelnya
ya? Baik-baik di rumah.”
Mami Putri:
“Iya deh. Cepat datang ya Put. Assalammualaikum”
Putri :
“ Waalaikumsalam.”
IN TO CUT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar